Kembali berbicara masalah wisata, banyak sekali tempat tujuan
wisata yang dapat dikunjungi. Beberapa waktu belakangan ini banyak sekali
bermunculan tempat wisata modern, atau yang dibuat oleh manusia. Contohnya waterboom
(pemandian/kolam renang), olahraga outdoor, taman hiburan, kebun binatang,
maupun tempat rekreasi lainnya yang tersebar di penjuru nusantara yang memiliki
berbagai macam wahana dan hiburan yang menarik. Namun tempat wisata alami juga
tidak kalah menarik dengan wisata modern, misal pantai dengan hembusan angin
dan ombak yang bergulung, gunung yang memiliki pemandangan yang menakjubkan,
air terjun yang dapat memberi pijatan alami, dan masih banyak hal-hal yang
menarik dari tempat wisata alami yang lain.
Wisata dalam hal ini mempunyai pengaruh terbalik pada
wisatawan lokal. Apa yang terbalik??
Yaitu wisatawan lokal memiliki ketertarikan untuk
mengunjungi/berwisata yang berlainan suasana dengan tempat tinggal mereka. Misal,
wisatawan lokal yang dari kota (orang perkotaan/kota) memiliki ketertarikan
untuk wisata ke daerah perdesaan atau tempat wisata alami, begitupula
sebaliknya. Wisatawan lokal yang dari desa (orang perdesaan/desa) ingin
berwisata ke kota yang memiliki tempat wisata modern, biasanya mereka juga
memiliki tujuan lain selain hanya wisata/rekreasi, berdagang atau membeli
keperluan lain yang tidak ada di daerah perdesaan.
Kenapa bisa demikian??
Kemungkinan terbesar adalah, tempat wisata di daerah sendiri
sudah mereka rasakan, dan mereka ingin mencari suasana wisata yang baru dan
memiliki hal lain selain tempat wisata yang ada di daerah mereka. Dan ini
mempunyai efek pula pada perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi). Serta
berpengaruh pada tingkat perekonomian di masing-masing daerah.
Menjelaskan hubungan antara wisata dengan perpindahan dan
perekonomian akan memakan waktu dan banyak penjelasan lain yang memiliki
hubungan. Akan kita bahas lain waktu.
Sementara ini kita berfokus pada permasalah
Pariwisata, wisata dan rekreasi.